Revolusioner | Ernest Hemingway

Posted on August 18, 2010

0


Pada tahun 1919, lelaki itu berjalan menyelusuri rel-rel kereta api di Itali, membawa spanduk empat persegi berminyak dari markas besar partai yang ditulis dengan pensil tegas dan berbunyi inilah anggota partai yang telah banyak menderita dibawah Orang-Orang Putih di Budapest dan mengharapkan kawan untuk membantunya dengan berbagai cara. Ia menggunakan spanduk ini sebagai pengganti tiket. Ia sangat pemalu dan masih begitu muda dan para awak kereta menerimanya. Ia tidak mempunyai uang, dan mereka memberinya makan di balik meja pajang di kereta makan.

Pemuda itu sangat senang dengan Itali. Itali merupakan sebuah negeri yang cantik, katanya. Orang-orangnya baik. Ia telah menyinggahi banyak kota, banyak berjalan, dan melihat banyak lukisan. Giotto, Masaccio dan Piero della Francesca ia beli duplikatnya dan membawa gambar-gambar itu berbungkus salinan Avanti Mantegna yang tak ia senangi.

Ia dikabarkan di Bologna, dan aku membawanya ke Romagna tempat aku perlu mengunjungi seseorang. Kami melakukan perjalanan bersama-sama. Saat itu awal September dan negeri itu menyenangkan. Ia adalah orang Magyar, seorang anak lelaki tampan dan sangat pemalu. Orang-orang yang iri telah melakukan beberapa hal buruk padanya. Ia hanya berbicara sedikit tentang hal itu. Walaupun ia orang Hungaria, ia percaya penuh dengan revolusi dunia.

“Tetapi bagaimana gerakan ini di Itali?”

“Sangat buruk,” kataku.

“Tetapi segalanya akan lebih baik,” katanya. “Kau mempunyai segalanya disini. Ini adalah satu negeri yang setiap dapat diyakinkan. Ini akan menjadi titik mulai untuk segalanya.’

Aku tak berkata apa-apa.

Di Bologna ia berkata selamat tinggal pada kami untuk pergi dengan kereta api menuju Milano dan kemudian ke Aosta untuk berjalan melewati jalan-jalan kecil ke Switzerland. Aku berbicara padanya tentang Montegnas di Milano. “Tidak,” katanya, sangat malu-malu, ia tidak menyukai Montegna. Aku menulis surat padanya ihwal tempat untuk makan di Milano dan alamat-alamat para kawan. Ia sangat berterima kasih, tetapi pikirannya hanya memandang kedepan untuk berjalan melewati jalan kecil itu, ketika cuaca bagus. Ia mencintai gunung-gunung di musim panas. Terakhir aku mendengar dirinya, orang-orang Swis telah memenjarakannya dekat Sion

***
Diterjemahkan oleh Ahmad Muhaimin dari Revolutionist karya Ernest Hemingway. Cerita pendek ini bersumber dari Ernest Hemingway. The Collected Stories. Everyman’s Library. Editor Jans Fenton. 1993 London.